Selasa, 02 April 2013

Penyakit anemia kronis

anemia kronis penyakit kritis apakah benar?. penyakit anemia kritis adalah salah salah bentuk masalah dikarenakan ada defisiensi zat didalam tubuh. anemia kerap didapati pada pasien – pasien dengan penyakit inflamasi akut atau kritis, insufisiensi ginjal serta hipotiroid. pada situasi – situasi tersebut berlangsung kegagalan rangsangan eritropoetin pada sumsum tulang. kandungan eritropoetin didalam serum walau tidak alami penurunan dibawah kandungan basal, tidak meningkat sesuai dengan derajat anemia. tanggapan proliferatif normal sumsum tulang pada anemia di pengaruhi oleh tanggapan eritropoetin, rangsangan pada sumsum tulang serta zat besi yang cukup. penurunan hemoglobin dibawah 12 gr/dl dapat merangsang peningkatan produksi eritropoetin.


eritropoetin yaitu hal penting yang bisa merangsang peningkatan produksi eritrosit, yakni satu hormon glikoprotein dengan berat molekul 34. 000 yang dihasilkan oleh sel endotel kapiler peritubuler ginjal serta pembentukannya adalah tanggapan pada hipoksia jaringan. pada orang normal lebih kurang 90% eritropoetin dibentuk di ginjal serta sisanya terlebih dibentuk di sentrilobuler hepatosit hati. tetapi di banding hati, ginjal lebih peka pada rangsangan hipoksia didalam pembentukan eritropoetin. ikatan eritropoetin dengan reseptornya di sumsum tulang dapat merangsang proliferasi serta maturasi stem sel untuk membuahkan eritrosit matur yang baru. tanggapan eritropoetin sepadan dengan beratnya anemia serta tingginya proliferasi sel di sumsum tulang.


disamping itu dibutuhkan juga suplai zat besi yang adekuat. zat besi ini datang dari cadangan besi retikuloendotelial sistem ( res ) serta zat besi dari pemecahan sel eritrosit. dari eritrosit yang sudah melampaui periode hidupnya serta hancur, hemoglobin dapat dilepaskan dari sel, dicerna serta berlangsung pelepasan besi bebas. cuma beberapa kecil yang datang dari makanan yang di mengonsumsi. zat besi ini dibawa oleh transferin serta apabila jumlahnya alami penurunan ( lebih rendah dari pada zat besi serum normal ), pembentukan hemoglobin serta tanggapan proliferasi precursor eritroid pada eritropoetin terhambat. disamping itu, produksi eritropoetin, suplai zat besi, proliferasi precursor eritroid juga di pengaruhi produksi sitokin sepanjang sistem inflamasi ( tnf-α ;, interleukin serta interferon ).


jumlah keseluruhan zat besi didalam tubuh rata-rata 4-5 gram. lebih kurang 65% didapati didalam bentuk hemoglobin, 4% didalam bentuk mioglobin serta 15-30% terlebih disimpan didalam sistem res serta parenkim hati, terutama didalam bentuk feritin. saat besi diabsorbsi dari usus besar, besi tersebut didalam plasma darah membentuk transferin. besi ini berikatan dengan longgar serta bisa dilepaskan ke tiap-tiap sel jaringan pada tiap-tiap area di tubuh.


berlebihan besi didalam darah disimpan didalam seluruh tubuh namun terlebih di hepatosit hati serta sedikit di sel res sumsum tulang. didalam sitoplasma sel, besi terlebih berhimpun dengan apoferitin membentuk feritin. beragam jumlah besi bisa berhimpun didalam bentuk grup radikal besi dengan molekul besar ini. oleh dikarenakan itu feritin barangkali cuma memiliki kandungan sedikit zat besi atau apalagi sangat banyak. besi yang disimpan sebagai feritin ini dimaksud besi cadangan. di area penyimpanan, ada sedikit besi yang tersimpan didalam bentuk yang sekalipun tidak larut yang dimaksud hemosiderin. perihal ini berlangsung apabila jumlah keseluruhan besi didalam tubuh melebihi yang bisa di tampung oleh area penyimpanan apoferitin.

“cara menyembuhkan penyakit anemia”yang aman serta dapat jadi jalan keluar alternatif yaitu ekstrak teripang atau lebih familiar dengan jelly gamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...